Senin, 07 Maret 2016

NILAI ADI BERDASARKAN BERAT BADAN


NILAI ADI (Acceptable Daily Intake) Berdasarkan Berat Badan

A.    DEFINISI DARI ADI
               Menurut BPOM NO 36 tahun2013 tentang Batas Maksimum Penggunaan BTP Pengawet, ADI adalah asupan harian yang dapat diterima atau Acceptable Daily Intake, yang merupakan singkatan dari ADI, adalah jumlah maksimum bahan tambahan pangan dalam miligram perkilogram berat badan yang dapat dikonsumsi setiap hariselama hidup tanpa menimbulkan efek merugikan terhadap kesehatan.
*Informasi Lebih detail dapat dilihat di PDF UU BPOM.

B.     BATAS PENGGUNAAN ZAT PEMANIS

Pemanis Sintesis
ADI
Jenis Bahan Makanan
Batas Maksimal Penggunaan
Sakarin (Garam Natrium)
0-2,5 mg
Makanan berkalori rendah
a. Permen karet
b. Permen
c. Saus
d. Es krim dan sejenisnya
e. Es lilin
f. Jam dan jeli
g. Minuman ringan
h. Minuman yoghurt
i. Minuman ringan fermentasi


a.       50mg/kg (sakarin)
b.      100mg/kg (Na-sakarin)
c.        300 mg/kg (Na-sakarin)
d.       200 mg/kg (Na-sakarin)
e.        300 mg/kg (Na-sakarin)
f.       200 mg/kg (Na-sakarin)
g.       300 mg/kg (Na-sakarin)
h.       300 mg/kg (Na-sakarin)
i.         50 mg/kg (Na-sakarin)

Siklamat (garam natrium dan garam kalsium)

Makanan berkalori rendah
a. Permen karet
b. Permen
c. Saus
d. Es lilin
e. Minuman yoghurt
f. Minuman ringan fermentasi

a. 500mg/kg dihitung sebagai asam siklamat
b. 1g/kg dihitung sebagai asam siklamat
c. 3 g/kg dihitung sebagai

asam siklamat
d. 3 g/kg dihitung sebagai asam siklamat
e. 3 g/kg dihitung sebagai asam siklamat
f. 500mg/kg dihitung sebagai asam siklamat

Sorbitol

Kismis Jam dan jeli, roti Makanan lain
5g/kg 300 g/kg 120 g/kg


Tabel  Beberapa Jenis Pemanis Buatan Pengganti Sukrosa yang Diijinkan Penggunaannya di Indonesia
Jenis Bahan Pemanis
Jumlah Kalori (kKal/g)
Tingkat Kemanisan*
ADI (mg/kg berat badan)
Sifat
Alitam
1.4
2000
0,34
Penggunaannya bersama pemanis lain bersifat sinergis. - Dapat dicerna oleh enzim pencernaan dan diserap oleh usus.
Acesulfame-K
0
200
15
Relatif lebih stabil dibandingkan jenis pemanis lainnya, - Tidak dapat dicerna, bersifat non glikemik dan non kariogenik.
Aspartam
0.4
180
50
Stabil pada kondisi kering, namun tidak tahan panas - Berbahaya bagi penderita fenilketonuria karena dapat menyebabkan resiko penurunan fungsi otak. -Dapat menimbulkan gangguan tidur dan migrain bagi yang sensitif.
Neotam
0
7000
0-2
Terurai secara cepat dan dibuang sempurna tanpa akumulasi oleh tubuh melalui metabolism normal
Sakarin
0
300
5
Timbul reaksi dermatologis bagi anak- anak yang alergi terhadap sulfa. -Berpotensi memacu pertumbuhan tumor dan bersifat karsinogenik
Siklamat
0
300
0-11
Dalam dosis tinggi dapat menyebabkan tumor kandung kemih, paru, hati dan limpa
Sukralosa
0
300
0-15
Stabil pada kondisi panas - Tidak dapat dicerna dan langsung dikeluarkan oleh tubuh tanpa perubahan



C.     CARA PERHITUNGAN NILAI ADI BERDASARKAN BERAT BADAN
Dari nilai ADI ini kita bisa menghitung batas konsumsi suatu makanan yang mengandung BTP dalam setiap harinya. Berikut beberapa Merk Minuman dan makanan yang di hitung nilai ADI-nya berdasarkan Berat Badan saya. Berat badan saya adalah 43 Kg
Rumusnya: NILAI ADI x Berat Badan

1.      Jas Jus 



Minuman ini mengandung Na Siklamat 0,17g/chacet (ADI 11mg/Kg), Aspartam 0,03g/chacet (ADI 50 mg/kg)

  •  Na siklamat. Batas Maximum per hari= (11 mg/Kg X  43 Kg) = 473 mg/Kg dalam sehari. Karena dalam Jas Jus terkandung 0,17mg/chacet Na Siklamat, maka batas konsumsi jas jus adalah 0,17g=170 mg jadi, 473/ 170= 2,782... (2-3 sachet perhari)
  •   Aspartam. Batas Max per hari= (50mg/Kg X 43 Kg)= 2150mg/Kg Aspartam yang dapat di konsumsi Per hari

2.      Kukubima Ener-G


Minuman ini mengandung Aspartame 145mg (ADI 50mg/Kg)
Batas Maximum per hari= (50mg/Kg X 43Kg)= 2150 mg/Kg Berat Badan, Aspartam yang dapat di konsumsi per hari

3.      Minuman sachet Teh Jus




Mengandung Na Siklamat  0,11 mg/sachet (ADI: 11 mg/Kg berat badan), aspartam 0,07 g/sachet (ADI: 50 mg/Kg berat badan )
  • Na Siklamat. Batas maximum per hari =  (11mg/kg X 43 Kg)= 473 mg/Kg dalam sehari
  •  Aspartam. Batas maximum per hari = (50mg/kg X 43Kg)= 2150 mg/Kg aspartam per hari

NAMA: PUTRI L.A. JELITA

NIM    :PO530333314732

 



TOKSIKOLOGI "BAHAYA MIRAS OPLOSAN"



TUGAS TOKSIKOLOGI
BAHAYA MIRAS OPLOSAN

 Minuman keras (miras) oplosan tidak hanya berpengaruh negatif terhadap peminumnya namun juga berisiko terhadap orang lain sebagaimana orang yang berada di bawah pengaruh miras juga rentan melakukan berbagai tindak kejahatan. Rendahnya kesadaran masyarakat akan bahaya miras oplosan mendorong timbulnya gaya hidup negatif ini. Pemerintah perlu lebih aktif dalam upaya menutup ruang gerak bagi produsen, pengedar dan pengguna miras oplosan. Dalam mendukung upaya pemerintah tersebut, DPR RI harus segera membahas RUULarangan Minuman Beralkohol sebagai payung hukum gerakan anti-miras di Indonesia
A. Apa itu Miras Oplosan
Minuman keras oplosan adalah  minuman keras beralkohol jenis vodka, anggur merah beralkohol, anggur putih beralkohol atau bir yang dicampur dengan berbagai bahan lainnya, di antaranya dengan:

  1. Minuman berenergi Untuk mendapatkan cita rasa yang lebih baik, penggemar minuman keras sering menambahkan suplemen minuman berenergi ke dalam minumannya. Oplosan ini sering disebut 'Sunrise', dan bisa mengurangi rasa pahit pada bir atau rasa menyengat pada alkohol yang kadarnya lebih tinggi. 
  2.  Susu; Salah satu jenis oplosan yang sering menyebabkan korban tewas adalah 'Susu macan' (Lapen), yakni campuran minuman keras yang dicampur dengan susu. Jenis minuman ini banyak dijual di warung-warung miras tradisional. 
  3.  Cola atau minuman bersoda; Salah satu oplosan yang cukup populer adalah 'Mansion Cola', terdiri dari Vodka dicampur dengan minuman bersoda. Tujuannya semata-mata untuk memberikan cita rasa atau menutupi rasa tidak enak pada minuman keras.



 
4. Spiritus atau jenis miras yang lain; Di warung-warung tradisional, pengoplosan beberapa jenis minuman keras dilakukan untuk mendapatkan  harga yang lebih murah. Minuman yang harganya mahal seperti Vodka dicampur dengan spiritus, atau jenis minuman keras lain yang tidak jelas kandungan alkoholnya; 


5.    Obat-obatan Dengan anggapan akan mendongkrak efek alkohol, beberapa orang menambahkan obat-obatan ke dalam minuman keras. Mulai dariobat tetes mata, obat sakit kepala, hingga obat nyamuk.


B. Dampak Miras Oplosan Secara Umum
Dalam kadar tertentu, sebenarnya alkohol dapat membantu menjaga kesehatan. Namun jika dikonsumsi berlebihan, minuman ini bisa menyebabkan keracunan.
Alkohol juga dapat menyebabkan adiksi atau ketagihan dan toleransi penggunaan semakin hari semakin banyak. Walaupun seseorang sudah memiliki daya toleransi untuk volume tertentu tetapi efek samping miras yang bersifat kronis tetap terjadi. Risiko tersebut meningkat ketika alkohol atau miras dioplos dengan berbagai bahan berbahaya.
Konsumsi campuran minuman keras dan zat lain menyebabkan efek dari dua substansi yang berpengaruh negatif terhadap tubuh.
Miras yang dicampur minuman berenergi, misalnya, dapat menyebabkan pengguna:
1)    mampu meminumlebih banyak;
2)    mengalami efek samping fisik dan  

 psikis seperti palpitasi jantung,masalah tidur, dan merasa tertekan;
3)    mengkonsumsi sejumlah besar kafein, yang menyebabkan kecemasan dan serangan panik;
4)    mengkonsumsi gula dan kalori terlalu banyak sehingga menyebabkan kelebihan berat badan dan menambah risiko diabetes tipe 2; dan
5)    meningkatkan kemungkinan masalah kesehatan jangka pendek dan panjang.Mereka yang berada dalam pengaruh miras cenderung melakukan tindakan kriminal karena tidak menyadari perilakunya. Salah satu studi mengindikasikan bahwa 58 persen tindak kekerasan, perkosaan, dan pembunuhan terjadi di bawah pengaruh miras. Di beberapa negara maju kecelakaan di bawah pengaruh miras (termasuk di dalamnya kecelakaan lalu lintas) menempati urutan ke-4 terbesar setelah penyakit jantung koroner, kanker dan gangguan jiwa. Data mengenai dampak miras terhadap peningkatan kejahatan di Indonesia belum sepenuhnya banyak diketahui. Namun demikian, sejumlah data dari beberapa daerah sedikit banyak dapat membantu. Pada tahun 2013, penelitian Gerakan Nasional Anti-Miras (GeNam) menemukan bahwa empat persen kejahatan di Jakarta sepanjang tahun tersebut dilatarbelakangi oleh konsumsi miras. Dalam tulisannya, Kandow (2013), mengutip data Satuan Resnarkoba Polres Blitar, menegaskan bahwa Polres tersebut telah menangani 226 kasus kejahatan miras pada tahun 2012. Angka ini menunjukkan peningkatan dari tahun 2011 yang hanya 178 kasus

C. DAMPAK MIRAS OPLOSAN BAGI KESEHATAN
Minuman keras alkohol yang mengandung zat narkotika etanol, tentu memiliki dampak yang buruk bagi kesehatan bila dikonsumsi secara rutin. Dampak buruk yang ditimbulkan berdasarkan dari jenis dan jumlah alkohol yang dikonsumsi, usia, berat badan, jenis kelamin, serta makanan yang ada di dalam lambung ketika meminum minuman keras.
1.   Pengaruh dalam Jangka Pendek
Konsentrasi alkohol yang kita minum beredar dalam darah, menimbulkan euphoria ringan dan stimulasi terhadap perilaku lebih aktif seiring meningkatnya konsentrasi alkohol dalam darah. Kemudian, efek yang dapat dilihat dalam jangka pendek adalah risiko mabuk atau teler sehingga dapat menyebabkan penurunan kesadaran.



Mabuk (euforia)

2.   Pengaruh Dalam Jangka Panjang
Meminum minuman keras alkohol dalam jangaka panjang akan menyebabkan terserang berbagai penyakit, seperti kerusakan jantung, tekanan darah tinggi, stroke, kerusakan hati, kanker saluran pencernaan, gangguan pencernaan, impotensi, risiko kanker payudara, kesulitan tidur, kerusakan otak dengan perubahan kepribadian, dan sulit dalam mengingat dan berkonsentrasi.
Kerusakan jantung


Kerusakan otak


sumber:
1.   

Macam-macam Minuman Oplosan dan Bahayanya”, http://health.detik.com/read/2010/06/11/150013/1376381/763/macam-macam-minuman-oplosan-dan-bahayanya, diakses 8 Desember 2014.
4.    Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 74 Tahun2013 tentang Pengendalian dan Pengawasan Minuman Beralkohol


NAMA      : PUTRI JELITA
NIM          : PO 530 3333 14732

JURUSAN ANALIS KESEHATAN POLTEKKES KEMENKES KUPANG